Pernah mendengar atau membaca berita seseorang mati pada saat ( maaf ) bercinta? Banyak yang bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi. Yang mengerti dunia kesehatan menduga mungkin orang tersebut terkena serangan jantung akibat efek samping obat kuat diminum. Hmm....Yang dikatakan beberapa orang itu mungkin ada benarnya, efek obat kuat yang di gunakan secara sembarangan bisa sampai membuat jantung seseorang berhenti mendadak. Ada efek samping lain? Tentu ada! Tapi sebelumnya pelajari dulu, apa itu obat kuat dan kenapa ia sering digunakan.
Apa itu obat kuat??
BPOM sebagai penguasa hak guna obat dan makanan di negeri ini sudah mengultimatum bahwa tidak ada istilah obat kuat. Buat penjelasannya bisa di simak di tidak ada istilah obat kuat Namun semua berawal dari kelainan atau bisa dikatakan penyakit yang banyak menyerang para pria dewasa yaitu ketidak mampuan seorang pria ( disfungsi ereksi ). Inilah awal mula munculnya obat kuat. Ini pula yang nampaknya mengilhami produsen memproduksi viagra yang jamak digunakan para jaman sekarang. Viagra atau sildenafil dikenal sebagai obat erektogenik untuk menolong pria penderita disfungsi ereksi atau impotensi agar bisa berhubungan intim.
Mungkin benar apa yang dikatakan mereka pengguna obat kuat, bahwa obat kuat semacam Viagra mampu meningkatkan tenaga saat melakukan hubungan badan. Hanya saja banyak pula yang mengeluh mengalami efek samping setelahmenggunakan obat-obatan ini. Ini sekaligus menjelaskan pernyataan BPOM bahwa istilah obat kuat itu tidak ada.
Efek yang mungkin bisa timbul setelah mengkonsumsi obat kuat itu adalah antara lain :
1. Priapism
Yang disebut priapism adalah kondisi menegang pada alat kelamin selama lebih dari 4 jam walau sedang tidak ada rangsangan seksual. Bisa dibayangkan betapa sakitnya saat mengalami kondisi seperti ini. Ini bisa dijelaskan karena sirkulasi darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir dengan lancar. Padahal saat menegang, aliran darah di kemaluan pria sangat deras agar otot di organ tersebut berkontraksi. Mau tahu jika kondisi ini dibiarkan terus menerus? Hasilnya adalah disfungsi ereksi permanen. Sungguh ironis bukan?
2. Amputasi kelamin.
Cerita ini reaal seperti dikatakan laman Detik Health, September 2013, seorang mantan polisi Kolombia bernama Gentil Ramírez Polanía, yang harus mengamputasi alat kelaminnya sendiri karena diduga penggunaan obat Viagra yang ngawur. Setelah ereksi yang berlangsung selama beberapa hari, alat kelamin pria berusia 66 tahun itu mulai menunjukkkan tanda-tanda kematian sel atau gangren dan ia harus dilarikan ke rumah sakit sesegera mungkin untuk mendapatkan penanganan lebh lanjut. Namun naas nya pria tua itu harus mnerima kenyataan bahwa satu-satunya pilihan untuk mengobati penyakitnya adalah amputasi kelamin. Ini di sarankan dokter agar peradangan dan gangren berhenti menyebar ke bagian lain dari tubuhnya.
3. Aritmia
Aritmia bisa di artikan ketidak teraturan denyut jantung. Jantung manusia biasanya berdetak pada tingkat yang stabil dan berirama. Pada kasus aritmia bisa terjadi dalam bentuk denyut jantung yang melambat atau justru sebaliknya berdenyut cepat tidak seperti biasanya. Denyut jantung lambat mengakibatkan pingsan mendadak. Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat apalagi dalam jangka waktu lama, dapat mengarah pada gagal jantung. Setiap gangguan denyut jantung bisa saja membuat kegagalan dalam memasok jumlah aliran darah yang diperlukan tubuh.
5. Menimbulkan reaksi akut/ seketika
Sakit kepala, sesak napas, dada berdebar-debar, gangguan pencernaan, dan muka memerah akibat pelebaran pembuluh darah di wajah atau flushing. Obat ini juga bisa menyebabkan kolesterol, peningkatan fungsi hati, kram, , tekanan darah tinggi, mual, sembelit, diare, muntah, mimisan, depresi ketidak pekaan terhadap insulin, dan diduga mampu mempercepat pertumbuhan tumor.
6. Kematian
Jauh hari sebelumnya seorang seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, dr Andri Wanananda, MS, mengingatkan .Penggunaan obat kuat jelas tidak bisa sembarangan. Obat kuat ada yang mengandung Isosorbide Dinitrate bisa menyebabkan dia hipotensi (tekanan darah turun) dan bisa-bisa “meninggal saat sedang bercinta”. Jauh dari anggapan orang bahwa orang tersebut meninggal karena hipertensi.
Sudah tahu bukan bagaimana bahayanya ketika kita menkonsumsi obat kuat??? Ngeri bukan???Setelah mengetahui hal di atas mestinya kita semakin waspada, jangan sampai sembarangan meminum obat-obatan kimia apalagi yang tidak terekomendasi.
Dengan makan teratur dan bergizi, istirahat cukup serta rajin berolahraga saya kira cukup untuk selalu menjaga fitalitas anda termasuk dalam hubungan suami istri.
Selamat sehat....
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini