Pertolongan Stroke dengan Mengeluarkan Darah di Ujung Jari adalah Hoax

Pernah lihat broadcast message yang menjelaskan pertolongan pertama stroke dengan menusukan jarum di ujung jari penderita stroke? Bukan di BBM saja, saya mulanya menemukan informasi ini dari akun FB teman yang begitu gembira karena telah merepost berita yang memang terlihat sangat menarik dan bermanfaat. Mulanya memang saya mempercayai karena mungkin akan berguna di kemudian hari. Namun lama-lama saya meragukan kebenaran dari postingan seperti ini. Apakah benar orang yang terkena stroke pendarahan di dalam otaknya akan akan tertolong dengan dengan hanya menusukkan jarum ke jari pasien?

Mulanya memang terlihat logis. Apalagi jika anda mengetahui proses terjadinya stroke perdarahan ( atau sering disebut darah beku di otak oleh orang awam ). Perlu anda tahu bahwa awal dari terjadinya perdarahan otak adalah tersumbatnya pembuluh darah otak oleh material tertentu, (biasanya karena plak/kerak kolesterol jahat), karena pembuluh darah tidak bisa mengalirkan darah dengan lancar, lama-lama pembuluh darah akan pecah dan luberan darah akan mengakibatkan luberan darah di dalam otak. 

Kalau difikir mungkin dengan kita menusukkan atau mengeluarkan darah di jari tangan itu akan mengurangi volume darah yang bisa akan memperparah perdarahan yang ada di dalam otak. Yap,  sampai disini memang terlihat logis. Tapi apakah ini benar adanya? Bukankah tubuh terus akan memproduksi darah walau darah telah dikeluarkan? Bukankah pembuluh darah di otak tetap menyempit ?

Dokter Alfin Nursalim dari tim dokter klikdokter.com memastikan bahwa segala informasi tentang pertolongan terhadap penderita stroke dengan menusukkan jarum di jari tangan adalah berita Hoaks. Untuk mengetahui  penjelasanya. Ada baiknya anda tahu gejala awal dari serangan stroke ini

Gejala awal stroke 

Otak merupakan motor penggerak tubuh manusia. Apabila terjadi gangguan pada otak, maka dapat terjadi gangguan pada berbagai sistem organ lainnya. Stroke ada dua, pertama stroke infarktion, yaitu kematian jaringan otak akibat kekurangan suplai oksigen. Gejala awalnya adalah adanya kelemahan pada tubuh, umumnya pada salah satu sisi saja( Hemipharese). Bahkan bisa lumpuh sama sekali. Pasien stroke akan mengeluh bicara menjadi pelo, atau atau bentuk muka jadi miring. Stroke jenis kedua adalah stroke perdarahan (bleeding). Apabila seorang mengalami stroke perdarahan, maka akan terjadi peningkatan tekanan di dalam otak. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan keluhan sakit kepala tiba-tiba yang hebat. Penderita stroke juga dapat mengeluh mual dan muntah. Pada akhirnya pasien akan sampai mengalami ketidaksadaran.

Perlukah mengeluarkan darah dari ujung jari?

Dokter Alfin Nur salim sebagaimana di lansir di laman klikdokter.com mengatakan Penanganan awal stroke bukan dengan mengeluarkan darah dari ujung jari. Mengeluarkan darah dari semua ujung jari tidak memiliki manfaat apapun. Bahkan, penderita stroke dapat mengalami infeksi jika jarum yang digunakan tidak bersih, akibat tusukan tersebut. Parahnya jika darah yang dikeluarkan lewat jari tangan terlalu banyak, pasien bisa semakin lemas akibat kurang darah. Pengeluaran darah dari ujung jari merupakan tindakan yang berbahaya dan tidak bermanfaat dalam menangani stroke. Jelas sudah bahwa broad cast mesage yang lagi booming itu benar benar berita palsu atau Hoaks.

Jadi bagaimana sebaiknya  menangani pasien awal stroke?

Penanganan awal stroke yang terpenting adalah menjaga jalan nafas pasien agar terus terbuka juga  kestabilan sirkulasi darah. Jika pasien tidak sadar, baringkan pada tempat yang aman, dalam lingkungan yang aman pula. Posisikan pasien miring ke arah samping kiri, untuk menghindari pasien tersedak akibat masuknya cairan ke saluran pernafasan. Ini sifatnya hanya pertolongan pertama. Tindakan selanjutnya yang paling tepat adalah Segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat. 

Jadi jika anda (juga saya) mendapatkan informasi terutama masalah kesehatan yang mungkin banyak tersebar di berbagai sosial media, jangan lekas percaya. Teliti dulu sumbernya. Kalau anda bisa menanyakan ke orang yang lebih ngerti, tanyakanlah! Semua ini ada hubungannya dengan nyawa seseorang. Jangan sampai kita menjalankan tindakan yang justru memperburuk keadaan pasien. 

Selamat sehat....