Ternyata Konsumsi Lemak Lebih sehat Daripada Karbohidrat


gula-lemak-mana-lebih-sehat
Kita orang Indonesia dan rata-rata orang di dunia mungkin sudah kadung percaya bahwa makanan berlemak sangat berbahaya untuk kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah seperti jantung, tekanan darah tinggi dan stroke. 

Tidak main-main, informasi seperti ini memang kita dapat dari media terpercaya yang sudah terkenal reputasinya maupun dari dokter-dokter yang saban hari bergelut dengan penyakit. Informasi-informasi itulah yang membuat kita percaya bahwa memang makanan berlemak akan memicu kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi pada akhirnya akan memicu terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.

Apakah itu memang benar?  Mungkin. Tapi juga mungkin salah. Anda perlu menyimak satu penelitian terbaru tentang lemak. Penelitian itu dilakukan di Swedia, dimana dalam penelitian itu ditemukan bahwa mengkonsumsi makanan berlemak tidak berbahaya bagi jantung. Kok, bisa?

Sebabnya adalah lemak dalam jumlah yang cukup memang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kesalahan orang sekarang adalah menjauhi lemak sejauh-jauhnya. Tanpa mempertimbangkan kebutuhan tubuh akan zat lemak itu sendiri. Lalu mereka berbondong-bondong ke makanan atau minuman yang berlabel low-fat atau non-fat, sebagai makanan harian atau sebagai camilan. Padahal sebagian besar produk-produk “sehat” itu menambahkan banyak gula atau karbohidrat di dalamnya. Nah, disinilah bencana dimulai.

Yang justru berbahaya adalah Karbohidrat dan Gula

Gula dan karbohidart yang anda makan untuk mengganti lemak sebagai sumber energi ternyata justru berbahaya bagi jantung dan pembuluh darah anda. Bagaimana tidak gula dan karbohidrat yang anda konsumsi itu pada akhirnya tetap akan berubah menjadi lemak jika jumlahnya berlebih dan minim aktifitas. makanan berlabel non-fat yang justru membuat banyak orang obesitas, karena ada penambahan gula besar-besaran. Akibatnya, masalah obesitas Nah, kondisi inilah yang mengakibatkan timbulnya serangan jantung, stroke dan kawan-kawannya.

Kesimpulan dari penelitian ini diperkuat oleh pernyataan ahli jantung dari Inggris, Aseem Maholtra. Dia mngatakan mengonsumsi makanan berlemak dengan jumlah tepat justru bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mengonsumsi lemak secara tepat juga tidak akan menyebabkan obesitas. Beliau malah menyoroti penggunaan makanan low fat yang justru membuat obesitas. Demikian juga dia mengecam penggunaan statin sebagai obat penurun kolesterol darah, tanpa dibarengi dengan perubahan gaya hidup. 

Perlu diketahui bahwa kesimpulan kolesterol menyebabkan jantung adalah mengacu pada sebuha penelitian di tahun 1970, memang hasil penelitian itu menunjukkan hubungan antara lemak, kolesterol dan penyakit jantung. Namun tidak menunjukkan bahwa lemak dan kolesterol sebagai sebabnya.

Itulah kenyataanya. Bahwa ternyata karbohidrat lebih berbahaya dari pada lemak. Yang lebih kontrofersial lagi, lemak ternyata tidak menyebabkan penyakit jantung. Hal ini tentu bertentangan dengan artikel sebelumnya yang berjudul mengenal kolesterol. Dan banyak lagi artikel-artikel mainstream lainnya.

Bagaimana dengan komentar pencetus OCD?

Pernyataan Maholtra pun mendapat dukungan dari mentalis ternama Indonesia Deddy corbusser. Lelaki yang sekarang ramping ini mengatakan bahwa kolesterol bukanlah salah satu yang menyebabkan serangan jantung. Karena LDL yang pada umunya orang menganggap sebagai lemak jahat ternyata tidak sepenuhnya jahat. Karena ada salah satu bagian LDL yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pencetus program diet Obsesive Corbusser Diet ( OCD ) ini menambahkan bahwa penyebab sakit jantung sebenarnya adalah Merokok, Obesitas, Kadar Trigleserida (Tg) yang tinggi dan stress yang berlebihan.  

Bingung? Atau semakin bingung? 

Sebaiknya memang anda perlu mengetahui informasi baru ini walau memang agak kontradiktif lagi membingungkan, dengan informasi yang berkembang di masyarakat jauh-jauh hari. Ilmu pengetahuan terus berkembang, tidak ada kebenaran mutlak. Satu teori bisa saja hilang karena ada teori baru yang lebih mantap dalam segi bukti ilmiah maupun rasionalitas. 

Yang terpenting adalah jaga selalu keseimbangan dalam hidup anda. Termasuk dalam hal pemilihan makanan. Perbanyak sayuran dan buah-buahan. Batasi konsumsi gula dan makanlah lemak secara tepat sesuai dengan kebutuhan harian anda.
Ok. Selamat sehat!







Share this article :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sehatsangat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger