Sebelum anda mengetahui hasil pemeriksaan
laboratorium darah, anda mungkin tak akan mengetahui bahwa anda “menderita”
kolesterol. Ini karena, peningkatan kolesterol darah tak dibarengi dengan gejala-gejala
fisik yang spesifik. Sebagian orang hanya akan mengalami sering keram di tangan
dan kaki, itupun tak membuat kita waspada karena di kira itu adalah aktivitas
tubuh biasa. Yang lain malah tidak pernah menunjukkan tanda apa-apa.
Padahal masalah kolesterol tak
bisa di anggap enteng. Penyakit-penyakit seperti jantung koroner, darah tinggi
dan stroke akan segera mengancam pada orang yang dalam darahnya mengalami
kelebihan kolesterol. Walaupun penyebab
utama dari penyakit-penyakit itu bukan melulu berasal dari kelebihan kadar kolesterol
darah.
Karena dampak-dampaknya yang
mencekam itu, banyak orang yang kini semakin sadar dengan penyakit kelebihan
kadar kolesterol dalam darah ini atau pada istilah disebut kolesterolisasis.
Mungkin termasuk juga anda? Atau teman dan orang terdekat anda yang kini sedang
mengalami kelebihan kolesterol. Lalu apa sebenarnya kolesterol? mari kita
pelajari bersama.
Apa Kolesterol itu?
Kolesterol merupakan senyawa lemak
kompleks atau lipid yang berbentuk serupa lilin yang berwarna putih kekuningan.
Kolesterol berfungsi untuk membantu membran sel, membentuk asam empedu yang
mencerna makanan di usus, membentuk vitamin D dan hormon-hormon seperti
estrogen pada wanita dan testosteron pada pria. Kolesterol juga punya andil
dalam produksi hormon seks dan vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf.
Kolesterol yang bergabung dengan protein membentuk lipoprotein membantu
kelancaran aliran darah.
menurut Prof. DR. Made Astawan,
MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, manusia rata-rata membutuhkan
1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi
fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg
secara normal berasal dari makanan, selebihnya dihasilkan mandiri oleh tubuh di
organ liver.
Kolestrol terdiri dari banyak
bagian besar, namun yang diperhitungkan utamanya berhubungan dengan perjalanan
penyakit hanya ada dua lipoprotein yang diperhitungkan, yaitu High density
lipoprotein(HDL) dan Low-density Lipoprotein (LDL). Kerja dari dua
lemak-protein ini saling mengisi. Haya saja dua komponen kolesterol ini
mempunyai sifat berbeda. Terutama komposisinya. Tubuh hanya membutuhkan sedikit
LDL. Jika terjadi kelebihan jumlah komponen LDL, akan membuat kekentalan darah
bertambah, akibatnya jantung bekerja secara rodi. LDL pun gemar mengendap di
pembuluh darah, sehingga aliran darah terganggu. Inilah kenapa dunia medis
menyebut LDL sebagai kolesterol jahat. Sebaliknya darah akan sangat senang jika
dalam alirannya terdapat HDL dalam jumlah yang cukup banyak. Ini karena HDL
akan membuang LDL, si kolesterol jahat, keluar tubuh. Karena itulah HDL di sebut kolesterol baik.
Bagaimana kolesterol bisa mengakibatkan sakit?
Kolesterol sebenarnya bukanlah suatu
penyakit seperti halnya virus dan bakteri, hanya pada kondisi berlebih
kolesterol akan memicu terjadinya penyakit. Kolesterol sebenarnya telah di
produksi secara alami oleh tubuh. Di liver tempatnya. Di mana organ terbesar manusia
ini memproduksi sekitar 60-75 % kolesterol dalam darah. 25-40 % lagi kita harus
mencarinya dalam asupan makanan yang di konsumsi.
Masalah terjadi jika kita
memasukkan lebih dari 25-40 % kolesterol dalam tubuh lewat makanan yang
terlampau banyak mengandung kolesterol. Apalagi kolesterol yang terkandung
termasuk LDL atau Trigliserida (Tg). Peningkatan kadar kolesterol LDL dan Tg
akan mengakibatkan darah menjadi kental oleh kolesterol. LDL juga sering menempel
pada dinding-dinding arteri plak sehingga mempersempit pembuluh darah. Hal ini
tentu akan membuat kerja jantung berat dan metabolisme tubuh terganggu.
Terutama terganggunya fungsi darah sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi pada
sel.
Dalam keadaan kronis
tumpukkan-tumpukan lemak jahat di pembuluh darah itu lama-kelamaan akan
mengerak atau membentuk plak. Maka terjadilah kondisi di mana arteri menjadi
sempit akibat plak atau arterosklerosis Dan boleh jadi suatu saat akan benar-benar
menyumbat pembuluh darah Penyumbatan ini akan mengakibatkan sirkulasi darah
akan tersendat, dan jika arteri tidak kuat bisa terjadi pecah pembuluh darah.
Jika arteri pecah di otak, maka akan terjadi stroke, jika sumbatan terjadi di arteri
jantung/koroner, maka akan terjadi gagal jantung atau jantung koroner.
Ngeri bukan? Walau begitu anda
tidak usah panik, karena dengan penanganan tepat, anda akan terbebas dari
kolesterol, silahkan di simak di “kolesterol tinggi, obat atau diat?” Tugas
kita adalah berusaha untuk menghindari kolesterol yang terlalu tinggi agar kita
aman dari serangan penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner dan stroke.
Dengan cara apa kita menghindari kolesterol tinggi? Dan jika sudah tinggi cara
terbaik apa agar kita bisa menurunkan kadar itu? Nampaknya anda perlu
pembahasan khusus mengenai ini di “ bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol
darah?”
Saya kira cukup dulu mengetahui
profil singkat si lemak bernama kolesterol. Namanya saja berkenalan. Hanya jika
anda ingin berkenalan lebih dalam mengenai kolesterol utamanya penyakit-penyakit yang di
sebabkan oleh kelebihan kolesterol, silahkan anda membaca “ penyakit-penyakit mengerikan
akibat kolesterol”.
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini