Apakah anda tahu asal mula frase
kaki lima yang disematkan pada kata pedagang? Kalau belum tahu saya kasih tahu.
Ceritanya penggunaan kaki lima ini berasal dari kata feet atau satuan ukuran panjang yang sering di gunakan oleh
masyarakat Eropa, amerika dan Australia.
Nah frase pedagang kaki lima ini
memang dikhususkan untuk pedagang pinggir jalan (street food) yang menggunakan
trotoar untuk menggelar lapak. Panjang trotoar di luar negeri itu rata-rata 5
kaki. Karena di Indonesia banyak
pedagang yang menggunakan trotoar, akhirnya
pedagang semacam itu disebut pedagang kaki lima. Pedagang yang berjualan di
trotoar dengan panjang lima kaki.
Itu hanya intro saja untuk
memulai artikel Bahaya Membeli Makanan di Warung Kaki Lima, karena saya tidak
mungkin membahas pedagang kaki lima ini secara mendetail. Kita bahas yang lebih
penting saja, ya...
Saya sebut penting karena melihat
kenyataan bahwa di negara kita ini, pedagang kaki lima menjadi sebuah profesi yang banyak
digeluti. Utamanya adalah pedagang makanan. Hampir setiap jengkal utamanya di
kota besar akan sangat mudah ditemukan para pedagang makanan, baik itu yang
mendirikan tenda atau hanya sekadar menggunakan gerobak dorong.
Menjamurnya pedagang kaki lima
tak lepas dari konsumen yang membeli. Ya, kalau tidak ada pembeli, mana mungkin
mereka berdagang? Para konsumen termasuk saya lebih memilih membeli makanan
dari para pedagang kaki lima ini karena lebih dekat, lebih praktis, dan yang
terpenting lebih terjangkau ketika tanggal sudah merangkak uzur.
Bukan itu saja, sensasi makan di
pinggir jalan ini begitu luar biasa. Bahkan kadang sensasi ini, yang malah lebih dominan dari pada rasa
dari masakan itu sendiri. Inilah beberapa alasan kenapa banyak sekali orang
yang suka jajan di pinggir jalan dan membeli makanan di kaki lima.
Sayangnya tidak semua tahu bahwa
ada bahaya-bahaya yang mengancam saat kita memutuskan untuk membeli makan di
warung kaki lima. Sebabnya adalah tidak semua pedagang kaki lima itu
benar-benar menjaga kualitas dagangannya. Jika ini tidak diperhatikan oleh pedagang, konsumenlah
yang akan dirugikan. Termasuk saya.
Karena itu mari kita rangkum bahaya-bahaya
yang mungkin akan kita alami saat kita memutuskan untuk membeli makan di kaki
lima.
Terancam penyakit menular
Selain enak, harusnya kita juga
menempatkan faktor kebersihan makanan ini sebagai faktor utama aman tidaknya
sebuah warung kaki lima. Yah, anda pasti tahu, sekarang ini banyak sekali ragam
penyakit menular yang bisa di tularkan lewat makanan dan minuman. Penyakit-penyakit
itu bisa berkategori kelas ringan seperti
flu, diare, kolera, muntah, keracunan, dan alergi, sampai penyakit yang
berkategori kelas horor seperti Hepatitis(radang hati), meningitis(radang
selaput otak), dan lain-lain
Bentuk penularannya bukan hanya
lewat makanan, justru yang lebih membahayakan penularan lewat alat-alat makan. Di
sebuah warung makan kaki lima pastilah peralatan macam piring, gelas, sendok
dan garpu akan digunakan berkali-kali. Berpindah dari satu mulut kemulut lain.
Nah, jika sang pemilik warung tidak membersihkan secara maksimal, penyakit akan
gampang menular dari satu pembeli ke pembeli lainnya.
Zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan
Jika kita masak sendiri di rumah
atau minimal makan di resto kita mungkin sudah bisa pastikan bahan makanan yang
di olah terjamin walau tidak seratus persen. Namun saat kita makan di warung
pinggir jalan, keterjaminan dari bahan yang digunakan itu akan pupus. Banyak
faktor yang mempengaruhi, salah satunya ketidak tahuan dari sang pedagang
sendiri.
Padahal ketidak tahuan ini bisa
berakibat fatal buat para konsumennya. Para pedagang tidak memperhatikan zat-zat kimia yang mungkin
terkandung pada makanan yang di olahnya. Baik itu berasal dari bahan pengawet
pewarna makanan, penyedap rasa atau bahkan zat-zat kimia pestidia yang masih menempel pada sayuran akibat pencucian
yang kurang bersih. Anda harus sering-sering melihat acara investigasi makanan
yang sering di tayangkan di televisi. Bagaimana para pedagang sekarang sangat profit oriented sehingga mengesampingkan
keselamatan pembeli.
Mereka pasti tidak akan berpikir
sejauh itu, yang penting makanan enak
dan pelanggan puas sehingga suatu saat akan kembali lagi.
Bahan makanan tidak terkontrol
Beberapa orang mungkin akan sangat
selektif memilih makanan. Utamanya terhadap bahan-bahan tertentu yang
terkandung. Ini semua berhubungan dengan penyakit yang sedang diderita.
Misalnya orang dengan gangguan tekanan darah tinggi akan cenderung menghindari
makanan berlemak dan kaya garam. Demikian juga dengan penderita alergi berat,
mereka akan berpantang dengan zat-zat atau bahan makanan tertentu yang bisa
memicu kekambuhan alerginya.
Sayang nya saat makan di kaki
lima kita tidak bisa mengontrol hal itu. Semua bahan akan campur aduk jadi satu
sehingga tidak mungkin kita memiilih dan memilah mana yang boleh dan yang haram
di konsumsi.
Kebersihan tidak terjamin
Namanya saja pedagang kaki lima,
mereka selalu menggunakan tempat-tempat yang ramai untuk menggelar dagannganya
seperti di pinggir jalan atau di depan ruko. Tempat yang mudah di akses oleh
orang berlalu-lalang seperti trotoar dan pojok-pojok toko.
Rata-rata mereka menggunakan tempat yang
terbuka bahkan kadang tanpa atap dan penutup samping. Nah inilah justru
pangkal masalah. Makanan yang mereka sajikan pasti tidak akan luput dari
kontaminasi debu kotoran dan asap kendaraan bermotor yang berterbangan. Suasana
semacam ini semakin membuat runyam pembeli makanan kaki lima.
Zat-zat berbahaya itu akan terbawa
angin dan hinggap di makanan yang kita beli. Sekali-dua kali mungkin tidak
masalah. Namun jika keadaan seperti ini terus berulang, pelan dan pasti akan
menimbulkan masalah kesehatan yang rumit di lain hari.
Beberapa alasan di atas bukanlah
sebuah kesimpulan baku bahwa membeli makanan di kaki lima itu pasti berbahaya.
Karena hal-hal yang saya tulis di atas adalah sebuah potensi bahaya yang
mungkin akan kita alami saat membeli makanan di pedagang kaki lima. Walau
memang masih banyak pedagang kaki lima di negara ini tidak memperhatikan
hal-hal di atas, namun saya yakin banyak juga yang sudah sadar akan pentingnya beberapa aspek penting
makanan di atas.
Karena itu, memasak makanan
sendiri memang lebih di anjurkan karena dengan itu kita bisa mengontrol semua
yang kita inginkan. Kalau memang sekali waktu harus membeli makanan di warung
kaki lima, jangan khawatir, saya sudah membuat sedikit panduan praktis dan cara
mengetahui seberapa amankah warung kaki lima yang akan anda jadikan tempat
melepas lapar. Untuk panduan itu silahkan di baca artikel cara mengetahui keamanan
warung makan kaki lima.
See ya....
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini