Pilih mana, terus merokok atau berhenti tapi berat badan naik?

berhenti-merokok-lebih-baik-naik-BB
Salah satu yang menyebabkan orang enggan menghentikan kebiasaan merokok adalah takut berat badannya naik. Begini mungkin kata mereka “ Kalau kita berhenti merokok, berarti menambah keinginan untuk makan, dengan begitu badan bertambah gemuk. Kalau sudah gemuk, banyak penyakit akan datang. Jadi percuma, dong, berhenti merokok kalau sama-sama sakit” Hmm...memang mungkin alasannya terlihat masuk akal, namun tetap saja alasan seperti ini benar-benar ngeles / mengada-ada, demi meneruskan kebiasaan merokok mereka. 

Memang benar saat kita berhenti merokok, kita mungkin akan mengalami kenaikan berat badan. Unsur nikotin dalam rokok, memang bisa menurunkan nafsu makan seseorang. Namun itu hanya berlaku sebentar. Dan hal itu berhubungan dengan kebiasaan saja. Di mana kebiasaan merokok tiba-tiba di stop sehingga tubuh akan mencari-cari kebiasaan baru untuk menggantinya, dan makananlah yang paling relevan ntuk menggantikanm rokok.

Kalaupun anda mungkih mengalami kenaikan berat badan lebih dari 2 kg Setelah berhenti merokok, itu tidak akan membunuh anda sama seperti ketika anda merokok. Karena baru-baru ini, seorang peneliti menemukan bahwa kenaikan berat badan seseorang setelah berhenti merokok akan mengurangi harapan hidup mereka beberapa persen saja. Hal ini tentu beda dengan harapan hidup seorang perokok. 

Kesimpulan ini di kemukakan oleh seoran poenliti Jepang, Dr Hisako Tsuji, dari Departemen Promosi Kesehatan di Moriguchi City, Jepang menuturkan bahwa orang yang naik lebih dari 2 kilogram setelah berhenti merokok masih memiliki 26 persen risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan perokok. 

"Perokok yang berhenti merokok memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perokok tanpa perubahan berat badan," kata Dr. Hisako seperti dilansir dalam laman Daily Mail, 19 November 2014 lalu.

Dalam penelitiannya Dr. Hisako membandingkan kematian dari 2.803 perokok Jepang dengan kematian 1.305 orang dewasa Jepang yang berhenti merokok. Bahan penelitian (sample) di kedua kelompok 65 persen pria dengan usia rata-rata 54 tahun. Selama itu seluruh peserta penelitian di check up keadaan tubuhnya selama kurun waktu 1997 sampai 2013.

Terdapat tiga kelompok dalam penelitian itu. Sebanya 362 orang tidak mengalami kenaikan berat badan setelah berhenti merokok, kelompok kedua sebanyak 458 orang mengalami kenaikan berat badan tidak lebih dari 2 kilogram setelah berhenti merokok, dan 485 sisanya naik lebih dari 2 kilogram setelah berhenti merokok.

Hasil dari ketiga kelompok ini kemudian dibandingkan dengan kematian para peserta perokok. Dan setelah dibandingkan terdapat perbandingan perokok yang berhenti dan tidak mengalami kenaikan berat badan memiliki risiko 34 persen lebih rendah untuk meninggal, sementara yang naik kurang dari 2 kilogram memiliki 49 persen risiko kematian lebih rendah, dan yang naik lebih dari 2 kilogram memiliki 26 persen risiko kematian lebih rendah dari perokok. Tentu semua resiko meninggal dihubungkan dengan penyakit-penyakit akibat rokok ataupun penyakit yang berhubungan dengan kenaikan berat badan seperti kolesterol, darah tinggi, stroke, jantung dan lain-lain. 

Jadi kesimpulannya jangan takut merasa sia-sia saat berusaha untuk berhenti merokok. Karena kabar yang mengatakan bahwa berhenti merokok akan lebih membuat kita beresiko mengalami kematian itu berita yang tidak benar. Memang benar mungkin mulanya anda akan mengalami kenaikan badan. Bahkan lebih dari 2 kilogram. Namun itu tidak membuat anda lebih cepat meninggal daripada yang tidak merokok. Nah, kalau begitu pilih mana, orang merokok dengan berhenti tapi berat badan naik?

Tentu yang lebih baik adalah berhenti merokok dan dibarengi dengan diet atau menjaga pola hidup agar berat badan tetap ideal.

Oke, demikian tadi artikel tentang bahaya merokok dan kenaikan berat badan setelah merokok. Jika anda ingin melihat artikel tentang rokok yang yang lain, bisa anda simak juga “ zat-zat menjijikkan yang terdapat dalam rokok” juga artikel yang membongkar mitos perokok pasif di “ perokok pasif tidak berbahaya

Selamat sehat..... 




Share this article :

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sehatsangat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger