Gula, selain banyak disukai karena rasanya yang manis ternyata banyak yang menganggapnya momok menakutkan penyebab penyakit gula atau diabetes melitus. Karena itu kita ramai-ramai menjauhi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula demi menghindari penyakit mematikan ini. Fobia gula ini segera dimanfaatkan oleh produsen-produsen makanan, minuman dan obat-obatan untuk memproduksi segala macam produk berlabel low-sugar atau gula yang sedikit. Bahkan belakangan konsumsi gula atau pemanis buatan non-kalori menjadi tren di tengah masyarakat demi terhindar dari diabetes atau kencing manis.
Namun apakah memang benar konsumsi gula mengakibatkan diabetes atau kencing manis?
Hasilnya, menurut penilaian medis, ternyata konsumsi gula tidak mengakibatkan diabetes militus.
Kok bisa?
Kita selama ini beranggapan bahwa kencing manis adalah penyakit gula di mana kadar gula dalam darah penderita menjadi tinggi di atas kadar gula normal dan itu disebabkan oleh kebanyakan mengkonsumsi gula. Padahal kenaikan kadar gula darah seseorang lebih disebabkan oleh kegagalan insulin dalam menjalankan fungsinya sebagia pengontrol kadar gula darah.
Kawan, fungsi pankreas pada penderita diabet tidak bisa lagi berjalan semestinya. Produksi insulin oleh pankreas akan mengalami devisit sehingga tidak cukup untuk menurunkan kadar gula dalam darah seseorang. Adakalanya juga produksi insulin banyak, namun terjadi salah fungsi sehingga kehadiran insulin itu tidak bisa menurunkan kadar gula darah seseorang. Hal ini sering disebut dengan istilah resitensi insulin. Anda semestinya membaca "pengertian diabetes" dulu deh, sebelum lanjut ke berikutnya.
Jadi selama fungsi pankreas dan metabolisme insulin baik, sebanyak apapun gula yang masuk kedalam tubuh, tidak akan di jumpai kadar gula berlebih dalam darah. Dan kedua kodisi di atas bukan disebabkan oleh konsumsi gula. Melainkan lebih karena faktor keunikan metabolisme gula seseorang atau bisa dikatakan faktor keturunan. Faktor lainnya adalah faktor usia. Untuk mengetahui lebih banyak lagi sebab-sebab diabetes silahkan di klik artikel " Apa yang menyebabkan diabetes militus dan bagaimana solusinya? "
Jadi Gula bukanlah penyebab dari penyakit diabetes. Yang sangat dianjurkan menjauhi gula adalah orang yang sudah terdiagnosa diabetes. Ingat orang yang sudah terdiagnosa. Karena para diabetesi mengalami gannguan dalam fungsi pankreas, sehingga ketika dia mengknsumsi gula, dia tidak akan mampu menurunkan kadar gua dalam darahnya.
Masih ragu-ragu? Inilah salah satu penelitian yang mendasari pernyataan di atas.
Sejumalah peneliti dari Harvard Medical School, Amerika Serikat meneliti secara prospektif apakah konsumsi total atau jenis gula berhubungan dengan risiko munculnya dabetes tipe-2 (diabetes yang tidak tergantung pada insulin). Studi yang dilakukan kurang lebih enam tahun itu melibatkan 39.395 perempuan yang dipilih secara acak berumur, 45 tahun ke atas. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi gula tidak menambah berisiko terhadap perkembangan diabetes tipe-2.
Fakta tentang kegemukan
Kawan, beberapa ahli medis meyakini bahwa kegemukan merupakan salah satu resiko seseorang menderita diabetes. Namun kegemukan bukan disebabkan oleh konsumsi gula berlebih.
Sebab dari kegemukan adalah menumpuknya lemak oleh karena adanya kelebihan energi yang tidak di gunakan. Kelebihan itu bisa terjadi jika jumlah energi yang di masukkan, lebih banyak dari jumlah energi yan dikeluarkan.
Nah, energi di peroleh dari gabungan hasil pembakaran karbohidrat-lemak dan protein. Terutama lemak. Lemak memproduksi energi jauh lebih besar daripada gula. Dalam 1 gramnya, gula hanya mengandung 4 kcal (satuan untuk menghitung jumlah kalori). Sedang untuk satu gram lemak menyumbang 9 kcal. Belum lagi ditambah dengan energi yang di peroleh dari karbohidrat.
Sederhanya, gula hanya berkontribusi energi harian sebanyak 15 % saja. Jadi jika berat anda naik, jangan serta merta menyalahkan gula sebagai biang keladinya ya....
Kalau begitu apakah kita bebas mengkonsumsi gula sebebas-bebasnya?
Melihat fakta di atas, apakah kita terus bebas mengkonsumsi gula tanpa aturan? Boleh sekali jika anda mau. Namun sebelum keburu melakukannya ada baiknya anda membaca paparan di bawah ini dahulu.
Meski konsumsi gula bebas utuk orang non-diabetesi. Seharusnya anda tetap membatasi konsumsi gula ini. Kenapa?
Makanan-makanan yang menyertai gula seringkali mengandung banyak lemak, karbohidrat tinggi. Dengan adanya gula, membuat makanan tersebut lebih enak untuk di santap. Seperti halnya kue -kue manis yang kaya akan lemak. Dengan adanya tambahan rasa manis dalam makanan tersebut membuat kita ingin makan lagi dan lagi. Sehingga kita lupa bahwa makanan yang disertai gula itu banyak mengandung lemak dan karbo yang cukup tunggi. Anda juga kadang terkecoh dengan rasa manis dari minuman ringan. minuman ringan ataupun yang berkarbonasi, rata-rata mengandung banyak kalori yang tersimpan.
Itulah mengapa gula menjadi salah satu sumber bahan makanan yang sudah mulai harus dikurangi selain lemak.
Oke kawan, sekarang anda mengerti bukan bagaimana seharusnya memperlakukan gula?
Tulisan ini di buat agar anda benar dalam memposisikan gula. Tidak termakan oleh propaganda iklan-iklan TV yang profokatif. Tidak latah membeli gula zero-kalori atau produk makanan-minuman sugarless lainnya.
Jika anda menerapkan pola hidup sehat, salah satunya mengkonsumsi makanan seimbang. Saya yakin anda bisa bebas mengkonsumsi gula tanpa harus was-was akan terserang diabetes militus.
Hindari diabetes selagi muda. Masa tua tentram-bahagia tanpa diabetes. Nikmatilah hidup semanis gula tanpa diabetes militus!
Selamat sehat.....
+ comments + 2 comments
Ternyata begitu toh, berarti kalo begitu yang perlu dijaga pankreas-nya agar selalu berfungsi. Nah, agar pankreas ini terus bisa berfungsi bagaimana ya?
gaya hidup sehat. makan bergizi, olahraga, dan cukup isttirahat. mengistirahatkan pankreas juga penting. caranya dengan melakukan puasa rutin.
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini