Dahulu diabetes militus atau sering disebut kencing manis lebih banyak menyerang orang usia lanjut. Kita baru mulai waspada dengan penyakit ini saat usia mulai menginjak kepala empat. Namun ternyata itu adalah kenyataan di masa lalu. Karena faktanya sekarang penyakit kencing manis mulai sering diderita orang usia muda di bawah 40 tahun.
Berdasarkan data dari Diabetes Atlas IDF tahun 2010, Indonesia ada di peringkat sembilan dengan 7,6 juta penduduk menderita diabetes, angka itu akan semakin naik dan dikawatirkan meningkat sampai menyentuh angka 12 juta jiwa. Yang lebih mengerikan adalah sekitar dua juta remaja usia 12 hingga 19 tahun atau sekitar satu dari enam remaja gemuk, sudah memasuki tahap pra-diabetes. Disaat usia mereka menginjak 30 tahun mereka mungkin benar-benar telah menderita diabetes
Lalu bagaimanakah cara agar kita yang berumur masih 40 tahun ke bawah bisa menghindari penyakit ini?
Jangan terburu-buru. Sebelum itu mari kita mengetahui, bagaimana asal mula diabetes ini bisa diderita oleh orang yang masih muda.
Apa penyebab anak muda sudah terkena diabetes?
Perlu diketahui, gaya hidup orang dahulu dengan sekarang sudah sangat jauh berbeda. Jika di masa lalu, orang dalam beraktifitas sehari-hari melakukan segala sesuatu secara manual. Di jaman serba modern ini, semua dilakukan secara otomatis dan instan. Peralatan serba canggih dan modern membuat orang semakin malas beraktifitas fisik.
Dulu saat berangkat kerja, kita harus berjalan kaki atau paling canggih bersepeda. Namun sekarang aktivitas menyehatkan itu sesudah ditinggalkan dan beralih ke alat transportasi bermesin. Jenis pekerjaannya pun lebih menggunakan otot sehingga penuh dengan aktivitas fisik. Sedang sekarang saat bekerja, kita lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer dan duduk di meja kerja.
Jenis makanan yang di konsumsi termasuk faktor yang sangat menentukan ada atau tidaknya penyakit diabetes di usia muda. Kenyataanya jenis makanan yang kita konsumsi dulu dan sekarang sudah sangat jauh berbeda. Dulu makanan berbahan alami menjadi menu keseharian. Namun kini semua berubah, orang lebih suka dengan makanan cepat saji dan cepat makan. Padahal makannan-makanan semacam itu begitu sangat tidak baik untuk tubuh. Karena banyak mengandung kalori dan kaya zat-zat tambahan yang mengandung pengawet, perasa, pemanis buatan dan lain-lain.
Celakanya gaya hidup seperti itulah yang kini mewabah di kalangan orang muda. Kita yang masih berada di usia produktif semakin gandrung dengan gaya hidup serba instan. Makanan tinggi kalori dan kurangnya tubuh bergerak membuat metabolisme gula terganggu. Pankreas tidak cukup memproduksi insulin yang mengendalikan kadar gula dalam darah. Yang menjadi pangkal terjadinya diabetes militus.
Bagaimana mencegah Diabet di usia muda?
Dalam usaha mencegah diabetes usia muda ini akan lebih mudah setelah anda mengetahui sebabnya. Karena caranya tidak akan jauh dari penyebab penyebab yang telah di sampaikan di atas.
Dalam hal ini Prof Dr Sidartawan Soegondo,dari Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) seperti di utarakan saat peringatan hari diabetes sedunia jumat 14 November 2013. mempunyai beberapa cara agar penyakit ini tidak menyerang kita di usia muda.
Yang pertama adalah perubahan pola hidup anak muda agar menjauhi life style penyebab diabetes seperti di atas.
"Ada 2 pesan. Yang pertama, lakukan aktivitas fisik.” Ujar Prof Sidartawan. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah olahraga, yang harus dilakukan secara rutin. Olahraga membuat metabolisme gula menjadi lancar, kerja pankreas yang prima dan mengurangi stres yang bisa memicu orang terkena diabet. Olahraga seperti apa yang disarankan? Olahraga yang disarankan adalah olahraga yang dilakukan rutin setiap hari selama 30 menit tiap hari sebanyak 5 kali dalam seminggu.Olahraga itu bisa berupa jalan kaki, bersepeda atau renang.
Olahraga secara rutin bisa membakar kelebihan sumber energi di dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga menjaga berat badan tetap ideal atau paling tidak menjaganya agar tidak makin gemuk.
"Yang kedua, makanlah dengan benar. Harus balance, jangan over eat,"
Makan dalam porsi “gendut” apalagi tanpa diimbangi olahraga, menurut Prof Sidartawan bisa memicu obesitas atau kegemukan. Jika sudah seperti ini, berbagai macam penyakit seperti mudah sekali menjangkiti tubuh, termasuk di antaranya adalah diabetes. Karena itulah penting sekali mengatur pola makan yang sehat agar terhindar dari kegemukan.
Bagaimana dengan diet? Ternyata Prof Sidartawan tidak terlalu menyarankannya. Diet-diet yang tidak jelas keamanannya yaitu diet tanpa pengawasan dokter. Ia meragukan cara seperti itu bisa bertahan lama. Paling tepat menurutnya adalah menerapkan gaya hidup sehat dan seimbang yaitu banyak berolahraga dan menyeimbangkan asupan gizi dan pengeluaran kalori dalam bentuk tenaga.
Saran-saran tersebut sebenarnya sudah cukup agar kita yang ada di usia muda bisa terhindar dari penyakit diabetes militus. Selanjutnya anda bisa membaca artikel berikutnya yang membahas bagaimana “Cara sederhana menghindari diabetes” secara umum, baik di usia muda maupun lanjut.
Oke, selamat sehat bagi kita!
+ comments + 4 comments
Betul sekali. usia muda tidak menjamin apakah seseorang dapat terhindar atau tidak. Pencegahan merupakan cara terbaik.
harus mulai waspada nih sama penyakit2 berbahaya, apalagi diabetes pun bisa menyerang anak-anak.. tergantung dari pola makan dan faktor genetik juga sih ya. makasih infonya
Kencing manis bukanlah sesuatu yang boleh dipandang ringan .Kita mestilah peka akan Tanda tanda kencing manis dan tips untuk mengatasinya. Bukankah meencegah itu lebih baik dari mengubatinya ??
ngeri juga ya kalau punya penyakit diabetes.. naudzubillah. semoga tidak terjadi pada keluarga saya. Aamiin terima kasih
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pertanyaan dan komentar anda di sini