Jangan pernah meremehkan rasa sakit yang luar biasa di bagian perut sebelah kanan, utamanya jika rasa sakitnya berkurang beberapa lama kemudian akan timbul lagi sakit yang serupa. Jika anda mengalami hal di atas, mungkin saja anda sedang menderita usus buntu atau appendicitis. Yah....walau tidak semua nyeri perut kanan bawah adalah gejala usus buntu. Paling tidak anda perlu mulai waspada akan kemungkinan tersebut.
Namun sebelum lebih jauh mengenal rupa-rupa gejala appendicitis, mula-mula saya akan mengajak anda mengenal lebih dulu tentang apa, sih, usus buntu itu?
Apa itu usus buntu?
Usus buntu sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, karena itu adalah nama dari satu bagian usus di dalam rongga perut kita. Usus buntu adalah bagian usus normal yang memiliki bentuk seperti cacing sehingga biasa disebut juga dengan umbai cacing. Nah, kenapa di namakan usus buntu? Apa seperti nama gang? Tentu tidak! Nama usus buntu merupakan istilah yang menggambarkan sebuah bagian dari usus yang memang memiliki ujung yang buntu, tidak seperti usus lainnya yang ujungnya berlubang sampai anus.
Para peneliti maupun ahli medis kadang masih dibuat bingung, karena sampai sekarang fungsi spesifik dari usus ini belum diketahui. Memang ada yag menghubungkan dengan daya imun tubuh yaitu daya yahan seseorag terhadap penyakit. Hanya saja pendapat ini masih belum disetujui secara luas.
Apa itu penyakit usus buntu / appendicitis
kontroversi fungsi dari usus buntu ini tak sehebohkabar negatifnya. Alih alih mempunyai peran yang besar bagi tubuh, usus buntu justru lebih sering menimbulkan kegaduhan karena appendic ini ternyata bisa menjadi sarang penyakit. Jamak disebut sakit usus buntu. Asal mula dari penyakit ini adalah peradangan yang terjadi di organ ini akibat adanya infeksi. Nah, radang ini akan memicu pembengkakan. Karena organ terus membengkak maka timbulah rasa sakit yang luar biasa. Bahaya nya, jika kondisi ini terus menerus dibiarkan, bisa mengakibatkan sepsis atau infeksi menyeluruh pada tubuh.
Sepsis terjadi jika Appendicitis yang semakin membengkak itu pecah (meledak), dan membuat isinya menyebar ke seluruh rongga perut sehingga berpotensi menyebabkan infeksi yang luas atau sepsis yang tentu saja penanganannya makin rumit dan mungkin mengancam nyawa penderitanya. Kalau sudah seperti itu diperlukan pembedahan perut dengan bertujuan untuk membersihkan rongga perut dari bahan letusan appendic yang membengkak tadi (laparotomi). Kenapa harus dilakukan laparotomi? Jika bahan letusan appendic ini di biarkan dalam perut, pastinya akan membuat organ di sekitarnya juga mengalami infeksi serupa.
Karena begitu bahayanya appendicitis ini bagi kesehatan. Ada baiknya anda mengetahui deteksi diri penyakit appendic ini. Deteksi ini berguna untuk mendiagnosa secepat mungkin apakah seseorang terkena appendicitis atau tidak?
Apa Gejala Awal Penyakit Usus Buntu?
Ketika terjadi radang usus buntu, maka gejala awal yang muncul adalah nyeri perut. Sayangnya, nyeri perut adalah gejala umum bagi banyak penyakit. Penyakit penyakit yang bisa mengakiabatkan nyeri perut adalah iritasi usus, infeksi saluran kemih (ISK), dan penyakit radang panggul (infeksi organ reproduksi wanita), hepatitis akut, atau bahkan maq aku maupun kronis yang nota bene letak organnya di bagian perut atas. Lantas apa ciri khas sakit perut pada radang usus buntu?
Gejala spesifik usus buntu adalah :
Gejala sakit perut pada penyakit usus buntu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sakit perut dimulai pada daerah tengah atau sekitar pusar yang terasa hilang timbul. Dalam hitungan jam, rasa sakit ini perlahan-lahan bergerak ke bagian perut kanan bawah perut dan cenderung fokus pada tempat yang disebut dengan titik McBurney, lokasi di mana usus buntu berada.
2. Nyeri tekan pada tonjolan tulang panggul kanan. Rasa sakit akan semakin terasa sesaat setelah tekanan dilepaskan, kondisi ini disebut dengan “nyeri lepas” atau “rebound tenderness” (10).
3. Sakit pada titik ini akan cenderung semakin parah atau kadar sakitnya akan meningkat secara konstan. Sakit perut akan semakin memburuk ketika anda melakukan kegiatan yang melibatkan otot perut seperti batuk, bersin, mengambil nafas dalam, berjalan, atau gerakan tubuh lainnya yang menimbulkan penekanan pada perut kanan bawah.
4. Rasa mual ingin muntah, Bahkan bisa juga sampai muntah
5. Merasa meriyang atau sakit sekujur tubuh.
6. Kehilangan selera makan, ini akibat dari perasaan mual. Sehingga akan mengurangi perasaan untuk makan.
7. Diare
8. Kebalikan dari diare, penderita usus buntu bisa saja justru terkena sembelit.
9. Demam atau suhu tubuh meningkat disertai dengan wajah memerah. Demam berasal dari infeksi yang terjadi, untuk melawan infeksi tubuh secara otomatis melawan dengan menaikkan suhu tubuh.
10. Perut kembung dan susah untuk buang gas (konstipasi)
1. Sakit perut dimulai pada daerah tengah atau sekitar pusar yang terasa hilang timbul. Dalam hitungan jam, rasa sakit ini perlahan-lahan bergerak ke bagian perut kanan bawah perut dan cenderung fokus pada tempat yang disebut dengan titik McBurney, lokasi di mana usus buntu berada.
2. Nyeri tekan pada tonjolan tulang panggul kanan. Rasa sakit akan semakin terasa sesaat setelah tekanan dilepaskan, kondisi ini disebut dengan “nyeri lepas” atau “rebound tenderness” (10).
3. Sakit pada titik ini akan cenderung semakin parah atau kadar sakitnya akan meningkat secara konstan. Sakit perut akan semakin memburuk ketika anda melakukan kegiatan yang melibatkan otot perut seperti batuk, bersin, mengambil nafas dalam, berjalan, atau gerakan tubuh lainnya yang menimbulkan penekanan pada perut kanan bawah.
4. Rasa mual ingin muntah, Bahkan bisa juga sampai muntah
5. Merasa meriyang atau sakit sekujur tubuh.
6. Kehilangan selera makan, ini akibat dari perasaan mual. Sehingga akan mengurangi perasaan untuk makan.
7. Diare
8. Kebalikan dari diare, penderita usus buntu bisa saja justru terkena sembelit.
9. Demam atau suhu tubuh meningkat disertai dengan wajah memerah. Demam berasal dari infeksi yang terjadi, untuk melawan infeksi tubuh secara otomatis melawan dengan menaikkan suhu tubuh.
10. Perut kembung dan susah untuk buang gas (konstipasi)
Bagaimana memastikan apakah kita terkena appendicitis?
Jika gejala gejala di atas sudah nampak, kemungkinan besar memang anda terkena appendicitis. Namun semua tidak mutlak sebelum ada pemeriksaan lanjutan. Dokter akan menegakkan diagnosa dengan melakukan beberapa pemeriksaan lagi. Seperti USG, pemeriksaan darah maupun appendicogram.
Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui kondisi dari appendic. Dokter akan memeriksa di bagian perut, utamanya area appendic. Kadang-kadang USG saja tidak cukup membantu karena tergantung posisi dari lumen (bagian) appendic itu sendiri. Maka dokter sering menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan appendicogram. Yaitu suatu pemeriksaan dengan memasukkan beberapa bahan/obat lewat mulut, untuk mewarnai usus buntu. Pemeriksaan ini seringkali menunjukkan hasil yang memuaskan untuk memastikan diagnosa. Sedang pemeriksan darah hanya penunjang untuk mendukung diagnosa dari pemeriksan USG abdoment maupun appendicogram.
Demikian tadi penjelasan detail tentang gejala penyakit appendic yang belakangan ini sedang marak. Yang terpenting adalah, sesegera mungkin memeriksakan ke dokter,ya... jika anda mengalami gejala sakit perut yang menyiksa seperti dicontohkan di atas. Jangan tunggu sampai terlambat. Semoga kesehatan selalu menyertai anda.
Selamat sehat....